Balita biasanya menjadi orang yang selektif dalam memilih makanan, dan preferensi mereka bisa sering berubah. Jika anak Anda tidak mau makan nasi ngemil, maka ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dan strategi untuk mendorong pola makan seimbang bagi anak Anda:
1. Tawarkan Beragam Makanan
Pastikan Anda menyediakan beragam makanan bergizi saat makan. Sertakan campuran buah-buahan, sayuran, protein, dan biji-bijian untuk memberikan diet seimbang.
2. Waktu Camilan
Pertimbangkan waktu camilan dibandingkan dengan makanan utama. Jika jajan terlalu dekat dengan waktu makan, bisa jadi akan mempengaruhi nafsu makan anak Anda. Cobalah memberi jarak camilan setidaknya beberapa jam sebelum makan.
3. Mendorong Kemandirian
Biarkan anak Anda memiliki kendali atas makanannya. Tawarkan porsi kecil dan biarkan mereka memutuskan berapa banyak yang akan dimakan. Mendorong kemandirian dalam menentukan waktu makan terkadang dapat membuat prosesnya lebih menyenangkan bagi mereka.
4. Jadilah Teladan
Anak sering kali meniru kebiasaan makan orang tuanya. Jadilah teladan positif dengan menunjukkan kebiasaan makan sehat dan menikmati beragam makanan.
5. Ciptakan Lingkungan Positif
Jadikan waktu makan menyenangkan dan bebas stres. Hindari menekan anak Anda untuk makan makanan tertentu, karena hal ini dapat menyebabkan resistensi. Ciptakan lingkungan positif yang mendorong eksplorasi dan rasa ingin tahu tentang berbagai makanan.
6. Libatkan Anak Anda dalam Persiapan Makanan
Melibatkan anak Anda dengan cara yang sesuai usianya selama menyiapkan makanan dapat memicu minat mereka terhadap makanan. Mereka mungkin lebih tertarik untuk mencoba makanan yang telah mereka bantu persiapkan.
7. Tawarkan Makanan yang Dikenal dan Baru
Sertakan makanan yang sudah dikenal bersama dengan makanan baru. Jika anak Anda memiliki makanan ringan yang disukai, cobalah memasukkan unsur makanan ringan tersebut ke dalam makanan lain untuk membuat transisinya lebih nyaman.
8. Kesabaran dan Konsistensi
Bersabarlah dan konsisten dalam pendekatan Anda. Mungkin diperlukan beberapa kali paparan terhadap makanan baru sebelum seorang anak merasa nyaman mencobanya. Hindari mengungkapkan rasa frustrasi dan tetap bersikap positif selama waktu makan.
Ingatlah bahwa kebiasaan makan anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan tidak jarang mereka mengalami fase pilih-pilih makan. Penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif seputar makanan untuk menumbuhkan kebiasaan sehat seiring berjalannya waktu.
Jika Anda terus-menerus merasa khawatir, meminta nasihat dari ahli dapat memberikan panduan yang dipersonalisasi untuk kesejahteraan anak Anda