Sosial media memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental individu, memicu perubahan dalam pola pikir, emosi, dan perilaku. Meskipun platform sosial media menyediakan cara untuk terhubung dengan orang lain, berbagi pengalaman, dan mengakses informasi, ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan terkait dengan pengaruhnya terhadap kesehatan mental.
Salah satu dampak utama sosial media terhadap kesehatan mental adalah terkait dengan perbandingan sosial. Melalui postingan yang sering kali disunting dan dipilih secara cermat, individu dapat merasa terdorong untuk membandingkan kehidupan mereka dengan gambaran yang disajikan oleh orang lain di platform tersebut. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kurangnya keberhasilan, rendah diri, atau kecemasan sosial karena adanya tekanan untuk mencocokkan diri dengan standar yang tidak realistis.
Cyberbullying
Selain itu, fenomena bullying daring atau cyberbullying juga dapat merugikan kesehatan mental. Komunikasi yang kurang ramah atau komentar merendahkan dapat merusak harga diri dan menyebabkan stres psikologis. Para pengguna sosial media, terutama remaja, dapat mengalami tekanan sebaya dan perundungan secara online. Hal ini akan memiliki dampak serius pada kesehatan mental mereka.
Paparan terus-menerus terhadap konten yang mengeksploitasi atau memprovokasi emosi juga dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental. Gambar atau cerita yang menampilkan kekerasan, trauma, atau ketidakseimbangan emosional dapat memicu stres, kecemasan, atau bahkan depresi pada beberapa individu.
Selain itu, penggunaan sosial media juga dapat memengaruhi pola tidur. Banyak orang cenderung menggunakan perangkat elektronik, termasuk ponsel pintar, hingga larut malam, yang dapat mengganggu kualitas tidur. Kurangnya tidur berkaitan erat dengan masalah kesehatan mental seperti stres, kelelahan, dan gangguan suasana hati.
Di sisi lain, sosial media juga dapat menjadi sumber dukungan sosial dan informasi positif. Grup dukungan online dan komunitas virtual dapat memberikan tempat untuk berbagi pengalaman, mendapatkan saran, dan merasa terhubung dengan orang-orang yang memiliki minat atau pengalaman serupa. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua interaksi di sosial media bersifat positif. Individu perlu memahami batas-batas penggunaan agar tidak terpengaruh secara negatif.
Penting bagi individu untuk mengembangkan kesadaran diri terkait dampak sosial media pada kesehatan mental mereka. Pemilihan konten yang dikonsumsi, pengaturan batas waktu penggunaan, dan keterlibatan dalam interaksi yang positif dapat membantu menjaga kesehatan mental dalam lingkungan digital yang kompleks ini. Selain itu, pembicaraan terbuka tentang pengalaman dan perasaan terkait penggunaan sosial media. Hal ini dapat membantu mengurangi stigma dan memperkuat dukungan sosial dalam masyarakat daring.
Konsultasi terapi bisa menghubungi Indra Gunawan Cht, terapis sertifikasi dari AWGI.